Peristiwa

NU MAP: Strategi Digital PCNU Tulungagung untuk Mewujudkan NU yang Lebih Berdaya

  • March 28, 2025
  • 3 min read
  • 94 Views
NU MAP: Strategi Digital PCNU Tulungagung untuk Mewujudkan NU yang Lebih Berdaya

Tulungagung – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tulungagung meluncurkan program NU MAP sebagai langkah modernisasi berbasis data dalam pengelolaan organisasi. Program ini, yang dikembangkan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Tulungagung, bukan sekadar pemetaan internal, tetapi juga instrumen strategis untuk memperkuat posisi NU dalam menghadapi tantangan zaman.

Dalam acara peluncuran yang berlangsung di kantor PCNU Tulungagung pada Jumat, 28 Januari 2025, Ketua Tanfidziah PCNU Tulungagung, KH Bagus Ahmadi, menekankan bahwa NU harus beradaptasi dengan era digital. “Di masa sekarang, pengambilan keputusan tidak bisa lagi didasarkan pada asumsi atau perkiraan. Data yang akurat adalah kunci dalam merancang kebijakan yang efektif dan berdampak luas,” ujarnya.

Program NU MAP dirancang untuk mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi sosial, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan warga NU di Tulungagung. Dengan pendekatan berbasis digital, data yang diperoleh dapat diolah lebih cepat dan akurat, sehingga mempermudah PCNU dalam menentukan arah kebijakan yang tepat sasaran.

Ketua Lakpesdam PCNU Tulungagung, Sahrul Munir, menjelaskan bahwa NU MAP menggunakan metode pengumpulan data berbasis teknologi, termasuk sistem survei digital dan analisis geografis. “Kami tidak hanya mengandalkan laporan manual, tetapi juga memanfaatkan perangkat digital agar data lebih akurat dan mudah diakses,” katanya.

Beberapa aspek yang dipetakan dalam NU MAP meliputi jumlah warga NU, tingkat partisipasi dalam kegiatan keagamaan, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta kondisi ekonomi komunitas. Selain itu, program ini juga mengidentifikasi potensi wilayah rawan bencana dan sebaran tokoh-tokoh NU yang berpengaruh dalam masyarakat.

Proses pengumpulan data dilakukan melalui sembilan tahapan, dimulai dari pelatihan kader NU di tingkat kecamatan dan desa. Para kader ini dibekali dengan keterampilan dalam melakukan survei digital, wawancara, dan observasi langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan kemudian divalidasi untuk memastikan keakuratannya sebelum diolah menjadi peta informasi yang dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan.

Peluncuran NU MAP mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen organisasi, termasuk Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Ranting NU. Para pengurus di tingkat desa diharapkan dapat berperan aktif dalam memastikan kelancaran pelaksanaan program ini.

Sahrul Munir menambahkan bahwa NU MAP bukan hanya tentang pengumpulan data, tetapi juga membangun budaya kerja berbasis data di tubuh NU. “Kami ingin mengubah cara NU dalam mengambil keputusan, dari yang selama ini berbasis pengalaman dan tradisi, menjadi berbasis data yang terukur dan analitis,” tegasnya.

Dengan adanya NU MAP, PCNU Tulungagung berambisi untuk menjadikan NU lebih modern, responsif, dan berdaya. Data yang dikumpulkan tidak hanya akan digunakan untuk kepentingan internal, tetapi juga dapat menjadi dasar dalam menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.

“NU harus menjadi organisasi yang kuat secara strategi, tidak hanya besar dalam jumlah. Dengan data, kita bisa melangkah lebih jauh dan lebih tepat,” ujar KH Bagus Ahmadi menutup acara peluncuran.

About Author

Redaktur