Agama Keislaman

Euforia Para Pengkaji Hadis

Avatar
  • May 12, 2024
  • 3 min read
  • 20 Views
Euforia Para Pengkaji Hadis

Isu kajian hadis menjadi wacana yang tak terpisahkan dengan perkembangan zaman dan kemajuan akademik digital. Melembaganya kajian hadis, salah satu indikasinya ditandai adanya pergeseran paradigma dari tradisi lama ke tradisi baru. Para pengkaji hadis dulu hanya berpatri pada pendekatan klasik namun kini sudah menjalar ke ranah digital. Bahkan bukan hanya itu, pendekatan yang digunakan untuk mencapai suksesi kebaruan juga telah memanfaatkan keilmuan lain yang masyhur dengan istilah multidisipliner, interdisipliner, dan transdisipliner. Beberapa pendekatan yang kini marak digunakan sebagai pendekatan adalah pendekatan antropologi, etnografi, etnologi, dan lain sebagainya. Isu kajian hadis juga tidak hanya stagnan pada arah autentisitas, otoritas, dan indikator pemaknaan namun sudah pada kajian hadis konten melalui beberapa platform digital seperti Instagaram, Tik Tok, dan You Tube.

Seiring perkembangan kajian hadis yang terus bertransformasi dan berkembang, di belakang itu terdapat para pengkaji hadis yang setiap saat bekerja dan berusaha menemukan kebaruan. Keberadaan para pengkaji hadis yang setiap saat berdedikasi mengembangkan keilmuan tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan hadis itu sendiri. Penulis berkeinginan mengajak pembaca untuk sedikit melihat komentar dan euforia dua pengkaji hadis di Indonesia.

Pertama, M. Irfan Helmy Guru Besar Ilmu Hadis UIN Salatiga pada saat Seminar Nasional yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengatakan “Belajar, mendalami, dan mengkaji hadis itu sama saja dengan berinteraksi secara langsung dengan Rasulullah”. Melihat ungkapan ini penulis ingat dengan definisi hadis yang diberikan oleh ilmuan hadis bahwa hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah saw baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan dan sifat baik sebelum diangkat sebagai utusan maupun sesudahnya. Irfan Helmy berusaha menegaskan bahwa seorang pengkaji hadis merupakan mediator yang berusaha membangun koneksi dengan Rasulullah saw. Koneksi yang dibangun adalah koneksi keilmuan, maka menjadi sebuah keutamaan dan anugerah yang besar ketika  pengkaji hadis senantiasa belajar dan berinteraksi kepadanya.

Kedua, Waryono Abdul Ghafur dalam tulisannya berusaha memberikan informasi kepada pengkaji hadis bahwa sekarang ini hadis mengalami problematik cukup besar. Adanya golongan yang secara intens merongrong autentisitas dan otoritas hadis apabila tidak segera diberhentikan akan semakin membabi buta dan tidak terkendali. Kelompok yang secara masif berusaha merongrong keberadaan hadis adalah kelompok yang terafiliasi kelompok Inkar As Sunnah dan orientalis hadis yang sejak era abad sembilan belas sudah gencar gencarnya. Menurut Waryono tugas pengkaji hadis kini adalah mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas kajian untuk mengantisipasi gempuran kelompok skeptis hadis. Menurutnya hal ini bisa dilakukan dengan lima cara yakni dengan melakukan kajian hadis pendekatan Isnad Cum Matn Analysis, metode tematik, kontekstualisasi hadis, rekonstruksi ilmu hadis, dan Hermenutika. Menurutnya dengan pengkaji hadis melakukan langkah ini keilmuan hadis akan semakin berkembang dan jauh dari golongan skeptis.

Dua pendapat dari dua pengkaji hadis tersebut dipahami penulis memiliki nilai interkoneksi. Terdapat pesan moral yang sangat mendalam terkhusus kepada para pengkaji hadis di Indonesia. Pertama, kembangkan dan perluas kajian hadis hingga dapat membungkam ejekan dan skeptisisme dari pengikut golongan Inkar As Sunnah dan orientalis. Berbagai pendekatan dan usaha yang masif untuk membantah argumen secara akademis kelompok skeptis harus dilakukan bagaimanapun caranya. Kedua, teruslah bersenang senang mendalami dan mengkaji untaian warisan Rasulullah yakni dengan merasa bahagia dan semangat mengembangkan dan menganalisis keilmuan hadis hingga tiba saatnya merasa mempunyai nilai Mahabbah Ila Rasulillah.

Avatar
About Author

Ahmad Misbakhul Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *