Pesantren di era digital merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki tradisi panjang dan kuat di Indonesia. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu umum dan keterampilan hidup. Pesantren juga berperan dalam membentuk karakter dan identitas santri sebagai generasi penerus bangsa (Rinrin, 2023). Namun, di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat dan luas, pesantren dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan dan kompetitif. Pesantren harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk mendukung proses belajar mengajar, manajemen, dakwah, dan literasi.
Beberapa tantangan yang dihadapi pesantren di era digital adalah kurangnya fasilitas, sumber daya manusia, dan literasi digital yang memadai. Pesantren harus berinvestasi dalam membangun infrastruktur teknologi seperti jaringan internet, komputer, laptop, dan gadget. Pesantren juga harus melatih para pengelola, pengajar, dan santri dalam menggunakan teknologi digital secara efektif dan efisien. Selain itu, pesantren harus meningkatkan kesadaran dan keterampilan literasi digital bagi seluruh komponen pesantren agar dapat mengakses, mengolah, dan menyebarkan informasi secara kritis, kreatif, dan bertanggung jawab (Muh Barid, 2023).
Di sisi lain, era digital juga membuka peluang besar bagi pengembangan pesantren. Pesantren dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dan menarik minat calon santri. Pesantren dapat menggunakan sistem informasi manajemen untuk mempermudah proses administrasi dan keuangan. bukan hanya itu, Pesantren juga dapat mengembangkan program pendidikan yang lebih inovatif dan berbasis teknologi seperti video pembelajaran, pembelajaran online, dan sistem manajemen pembelajaran berbasis cloud. Dengan demikian, pesantren dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan dakwahnya di era digital (Hasmiza & Muhtarom, 2022).
Pesantren di era digital adalah sebuah jihad yang harus dilakukan oleh seluruh komponen pesantren. Jihad ini bukan berarti menolak tradisi pesantren yang sudah ada, tetapi justru mengembangkan tradisi tersebut dengan memadukan antara nilai-nilai luhur pesantren dengan kemajuan teknologi digital. Dengan begitu, pesantren dapat terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang maju dan beradab.
Referensi:
Baharun, H., Rizaldi, A., & Kurniawan, A. (2021). Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Cloud Computing pada Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Jurnal Teknologi Informasi Terapan (JTIT), 8(1), 1-9.
Hasmiza, H., & Muhtarom, M. (2022). Strategi Pengembangan Pondok Pesantren di Era Digital: Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Munawwaroh Kediri Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia (JPII), 10(1), 1-16.
Muh Barid Nizarudin Wajdi. (2023). Pesantren di Era Digitalisasi: Tantangan dan Peluang. Diakses dari https://geotimes.id/opini/pesantren-di-era-digitalisasi-tantangan-dan-peluang/ Rinrin Rianti. (2023). Pesantren Berbasis Digital: Transformasi Pendidikan Santri di Era Modern. Diakses dari https://mubadalah.id/pesantren-berbasis-digital-transformasi-pendidikan-santri-di-era-modern/
