Jalin Kerja Sama, KPI UIN SATU Tulungagung dan UIN Antasari Banjarmasin Tanda Tangani MoU dan Adakan Seminar Nasional
Kaafah.id – Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk kesepakatan kerja sama kerja antara Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN SATU Tulungagung dan UIN Antasari Banjarmasin dilakukan oleh Plh. Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Sayyid Rahmatullah Dr. Nurul Hidayat, M.Ag bersama Ketua Program Studi atau Kaprodi KPI UIN Antasari Surya Eka Priyatna, M. Cs.
Dr. Nurul Hidayat menyampaikan bahwa kerja sama dilakukan di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Sehingga diharapkan dapat menunjang peningkatan kualitas lembaga keduanya. “Jadi akreditasi juga ditunjang salah satunya dengan adanya MoU (kerjasama)” ungkap Dr. Nurul ketika memberikan sambutan pada pembuka acara Rabu (27/06/2024) di Azana Hotel Tulungagung.
Selain penandatanganan MoU, lanjut Dr. Nurul KPI UIN SATU Tulungagung turut menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “AI dan Komunikasi Islam : Inovasi Teknologi Untuk Penyiaran Dakwah di Era Digital & Revitalisasi Dakwah di Era Pop Culture kepada Gen Z” dengan Surya Eka Priyatna, M. Cs, Sekretaris Prodi KPI UIN Antasari Risqiatul Hasanah, M. Sos, dan Dosen KPI UIN SATU juga Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Dimas Prakoso Nugroho, M.A.
“Tidak hanya itu, setelah ini dari prodi KPI juga menyelenggarakan Seminar Nasional yang narsumnya dari KPI UIN Antasari dan KPI UIN Tulungagung. Ini juga sebagai sarana sharing diskusi tentang dunia komunikasi dan penyiaran islam” terang Dr Nurul.
Koordinator Program Studi (Koorprodi) KPI UIN SATU, Dr. Luthfi Ulfa Niamah,M.Kom.I juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut hadir dalam rangkaian acara Seminar Nasional dan Focus Group Disscusion Finalisasi Borang Prodi KPI.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, kepada Bapak Plh Dekan, Ibu Wakil Deka, serta Bapak Ibu Dosen Sivitas Akademika Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN SATU atas kehadiran panjenengan semua.” ungkapnya.
Masih menurutnya, seminar nasional yang dilaksanakan merupakan respon dari perkembangan era digital dan komunikasi dakwah pada kalangan generasi zilenial (Gen-Z). Sehingga pengetahuan tentang karakteristik Gen Z yang masuk di dunia digital dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah penyebaran ajaran Islam.”
Maka penting melihat, mendiskusikan sebagai akademisi juga sebagai generasi terdahulu bapak ibu, bagaimana menghadapi era digital dengan berbagai ketersebaran informasinya.” jelasnya.
Acara berlangsung dengan diskusi gayeng antar peserta dan narasumber disertasi pemutaran produk yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kemudian ditutup dengan serah terima cideramata dan foto bersama.(mrc)