Dian Pratiwi Pribadi: Perempuan Bisa Sejahat Pria, Kebanyakan Memiliki Trauma Di Masa Lalu
Kaafah.id, Malang – Tercatat di dunia, 740.000 perempuan yang berhadap-hadapan dengan hukum khususnya narapidana dan tahanan perempuan pada tahun 2022. Sementara itu di Indonesia mencapai 6.980 perempuan. Di Kabupaten Tulungagung sendiri terdapat 16 perempuan yang berhadapan dengan hukum sebagai narapidana dan tahanan perempuan, sehingga dapat dikatakan perempuan bisa menjadi jahat, tidak hanya menjadi korban.
Hal tersebut dipaparkan oleh Dian Pratiwi Pribadi, Dosen Sosiologi Agama UIN SATU Tulungagung pada hari kedua rangkaian acara Konferensi Pengetahuan Dari Perempuan (PDP) dilaksanakan pada Rabu (18/09/2024) di diskusi panel 12 dengan rumpun inovasi rehabilitasi pelaku untuk memutus siklus kekerasan di ruang 3.02 Gedung Pascasarjana Universitas Brawijaya
Dian memaparkan bahwa penelitian ini berdasarkan perspektif perempuan sebagai pelaku yang dilihat dari perspektif kriminologi, hukum dan medis.
“Perspektif kriminologi, hukum dan medis menjadi pendekatan pada penelitian ini. Karena dari ketiganya memeberikan perspektif dan mempunyai keterkaitan satu sama lain” paparnya.
Salah satunya faktor peenyebab kurangnya perhatian terhadap perempuan, menurut Dian, didasarkan kurang adanya asosiasi antar keilmuan yang saling mendukung terutama psikiatris dan terapis. Dimana, menurutnya, pelaksanaan pendampingan belum dilengkapi dengan asesmen psikologis dengan perkembangan program pemberdayaan berbasis gender.
“dari beberapa aspek tadi penting diperhatikan. Sehingga pemberdayaan perempuan dapat dilakukan secara optimal dan mengurangi kasus-kasus yang dilakukan oleh perempuan” terangnya.
Diskusi panel berlangsung dengan antusias oleh peserta dan ditutup dengan menampilkan film dokumenter yang berjudul A Little Heaven In Bondowoso. Konferensi Pengetahuan Dari Perempuan (PDP) telah diselenggarakan yang ke-4 kalinya setelah tahun 2010, 2012, dan 2017 dilaksanakan selama 3 hari, pada 17-19 September 2024 bertempat di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya Malang. Kegiatan PDP dilakukan secara hybrid. Selain dapat mengikuti di lokasi, kegiatan juga dapat dikuti secara daring melalui Zoom Meeting dan streaming langsung di kanal Youtube Komnas Perempuan.
Reporter : Lilin Bayu Ependy
Editor : Muchamad Rudi C
