Tokoh Tokoh Islam

Gus Iqdam, Sang Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah

Avatar
  • August 29, 2024
  • 4 min read
  • 17 Views
Gus Iqdam, Sang Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah

Gus Iqdam, memiliki nama asli Agus Muhammad Iqdam Kholid, lahir di Blitar, Jawa Timur pada 27 September 1993. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Ayahnya, KH Kholid, dikenal sebagai seorang kyai di Pondok Mamba’ul Hikam II Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, sedangkan ibunya, Ny Lanratul Farida, adalah putri dari kiai kharismatik KH Zubaidi Abdul Qofur. Gus Iqdam menghabiskan masa kecilnya belajar agama Islam di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.

 Awal di masa kanak kanaknya Gus Iqdam dikenal sebagai anak yang nakal dan hobi balap motor, tetapi atas dorongan sang ayah ia memutuskan untuk mondok dan serius belajar agama. Gus Iqdam menikah dengan Ning Nilatin Nihayah, putri Almaghfurlah KH Thoha Widodo Zaini Munnawir dari Pondok Pesantren Lirboyo, pada tahun 2021. Pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Gus Novel.

Gus Iqdam menjadi pendakwah muda Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar. kelihaian dan kemahirannya dalam berdakwah membuahkan hasial. beliau berhasil mendirikan jamaah besar bernama Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, yang awalnya hanya memiliki 7 pengikut. Majelis ini berawal dari saran tujuh orang teman Gus Iqdam yang ingin mengaji bersama. Pada saat itu, Gus Iqdam memilih kitab Taisirul Khalaq yang mudah dipahami dan dipelajari. Kini Gus Iqdam memiliki lebih dari 100.000 jemaah dari berbagai pelosok Nusantara. Majelis ini dirancang untuk menjadi tempat “Jalan Taubat” bagi kaum muda yang notabene pemuda jalanan ataupun kaum termarginalkan. Gus Iqdam berusaha untuk merangkul mereka dengan cara yang santai dan menyenangkan, sehingga mereka merasa nyaman dan terwadahi. Modal ini yang digunakannya untuk menarik minat hijrah kaum milenial.

Gus Iqdam dikenal dengan gaya dakwah yang unik dan menyenangkan. Beliau menggunakan cara yang santai dan riang gembira untuk mengajarkan agama, sehingga jamaah merasa tidak canggung dan lebih terbuka untuk mendengar. Majelis ini juga berfungsi sebagai konseling kelompok, memberikan ruang bagi jamaah untuk berbicara dan mendapatkan dukungan keilmuan. Majelis Sabilu Taubah dikenal sebagai majelis yang egaliter, tidak membeda-bedakan status sosial atau latar belakang. Hal ini membuat jamaah merasa ampuh sebagai kontrol sosial dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.

Ceramah Gus Iqdam berbeda dari pendakwah lainnya karena beberapa faktor yang membuatnya unik dan efektif dalam berdakwah kepada generasi milenial. Gus Iqdam menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga tidak hanya para santri yang bisa mengikuti ceramahnya, tetapi juga orang-orang dari berbagai latar belakang. Hal ini membuat pesan keagamaan lebih aksesibel bagi jamaahnya. Beliau sering menyelipkan humor dan celetukan dalam ceramahnya, membuat para jamaahnya tertawa dan terhibur. Humor ini tidak hanya membuat ceramahnya lebih menarik, tetapi juga membuat pesan keagamaan lebih mudah diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Gus Iqdam dikenal karena gaya dakwahnya yang unik, cerah, lucu, dan mendapuk semua kalangan, termasuk anak-anak jalanan. Video ceramahnya telah menyebar luas di platform seperti Tiktok dan Youtube Shorts, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan mudah mengenali dan mencintainya. Tujuan utama dari berdirinya Majelis Sabilu Taubah adalah untuk mengajarkan akhlak dan ilmu agama kepada jamaah yang mayoritasnya adalah anak-anak berideologi jalanan dan marjinal. Majelis ini dirancang untuk menjadi tempat “Jalan Taubat” bagi mereka, dengan tujuan utama adalah bertaubat dan mendekatkan diri dengan Tuhan. Gus Iqdam, pengasuh majelis ini, menggunakan cara yang santai dan riang gembira untuk mengajarkan agama, sehingga jamaah merasa nyaman dan terwadahi.

Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang didirikan oleh Gus Iqdam bukan hanya berfokus pada santri, orang berpengetahuan, atau orang yang sudah tidak asing dengan ilmu agama. Ia juga menghadirkan majelisnya sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia criminal. Gus Iqdam menawarkan jalan untuk bertaubat kepada orang-orang yang dianggap marginal dengan cara yang ramah dan tidak menghina. Ia pernah menemani seorang pemabuk untuk kemudian mengajaknya meninggalkan minum minuman keras, dan sekarang pemabuk tersebut menjadi salah satu jamaah rutin Majelis Sabilu Taubah. Dengan demikian, kegigihan dan dedikasinya dalam berdakwah, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi modern dan konteks zaman, membuat Gus Iqdam sukses dalam mempertahankan kejujuran dan keberanian dalam ceramahnya.

Avatar
About Author

AndikaCS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *