Bedah Buku Lelaki Sunny di Kota Syiah, merupakan agenda literasi yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat (LP2M) UIN SATU Tulungagung. Acara ini dilaksanakan di tengah bulan Ramadhan bertepatan pada tanggal Rabu, 20 Maret 2024 di aula lantai lima gedung Pascasarjana. Dihadiri oleh 500 Mahasiswa, acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat dan narasumber terkemuka. Tercatat acara ini dihadiri oleh tiga narasumber yakni Wakil Rektor 1 UIN SATU Tulungagung Prof. Dr. Abad Badruzzaman, M. Ag, Iqbal Aji Daryono sang penulis Buku Lelaki Sunni di Kota Syiah, dan Edi Nurhidin sebagai pembedah buku. Dengan dipandu Host Ulfi Nurfaiza acara bedah buku ini berjalan dengan lancar dan khidmah sejak pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB.
Bedah buku diawali dengan diskusi diskursus pemahaman Sunni dan Syiah oleh Abah Abad, panggilan akrab. Beliau mengajak audiensi untuk mendiskusikan dua term yang menurut sumber literatur Islam memiliki interkoneksi dan beberapa aspek berbeda. “Sunni dan Syiah itu sama, sama sama Islamnya jadi tidak ada alasan yang menjadi latar belakang kita harus membenci satu sama lain” kata beliau memulai diskusi. Mulanya hal ini menjadi pokok pembahasan, namun pembedah kedua yakni Iqbal Aji Daryono sang penulis buku mulai menceritakan pengalaman nekatnya untuk pergi ke Karbala menyaksikan secara langsung dan visual tradisi yang dilakukan muslim Syiah di beberapa hari penting. Sudah sembilan tahun waktu yang digunakan untuk memikirkan, menimbang dan kemudian memutuskan untuk berangkat ke Karbala karena memang notabene beliau dilahirkan dan dibesarkan di muslim Sunni Muhammadiyah.
Pengalaman demi pengalaman beliau ceritakan kepada hadirin hingga pada saatnya beliau dengan jujur mengatakan I just wanna cry, ia tak kuasa menahan haru ketika melihat jutaan masyarakat muslim Syiah berbondong bondong berjalan dengan tertib dan damai untuk menjadi tamu keluarga Nabi Muhammad saw dalam perjalanan dari Najaf ke Karbala, Irak. Materi dilanjutkan oleh narasumber ketiga, Edi Nurhidin. Beliau menuturkan bahwa kisah epik perjalanan yang dilakukan Iqbal Aji Daryono dituangkan di buku ini. Apa yang dituliskannya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang Syiah yang sering diajukan oleh masyarakat muslim Indonesia yang mayoritas bermadzhab Sunni. Beliau juga menuturkan sekaligus mempromosikan bahwa buku ini dilengkapi dengan berbagai foto yang menjadi pengalaman dan bukti otentik. Dengan gambar dan foto ini diharapkan reviewer dan pembaca budiman dapat menikmati panorama perjalanan pemeluk Syiah melaksanakan ritual tahunan ini dengan lebih hidup di tengah kerenyahan tulisan Iqbal yang santai, mengalir, sekaligus menghibur.
Hingga pada saatnya acara ditutup dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta. Banyak mahasiswa yang antusias untuk bertanya, bahkan sesekali menanggapi dan menyangkal ketika ditemukan perbedaan perspektif. Dialektika seperti ini yang akan dan harus terus dipertahankan di kalangan akademisi Indonesia khususnya Mahasiswa. Acara ditutup dengan bacaan hamdalah tepat pada pukul 17.30 dan dilanjutkan dengan pameran dan mini bazar buku oleh Mizan yang bekerja sama dengan LP2M. Agenda seperti ini akan terus digalakkan oleh LP2M untuk memupuk dan menumbuh kembangkan potensi akademik dan literasi di lingkungan keluarga besar UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.