Syahwat Akademik Melalui Diskusi Berbingkai Organisasi

Mewacanakan keilmuan menjadi salah satu prioritas dibentuknya komunitas El Himmah. Komunitas El Himmah yang bergerak aktif di pengembangan wacana dan penciptaan paradigma keislaman menjadikan diskusi sebagai agenda rutin bagi kadernya. Diskusi dipilih menjadi salah satu agenda rutin di luar beberapa agenda rutin lainnya karena beberapa pandangan. Oleh koordinator bagian intelektual dan riset diskusi dipandang sebagai satu media paling efektif dalam menggerakkan roda dialektika di lingkungan mahasiswa. Beberapa pandangan lain juga dinyatakan oleh anggotanya. Idris misalnya sebagai Kader El Himmah sekaligus Ketua Umum HMPS Ilmu Hadis mengatakan bahwa baginya diskusi seperti ini menjadi media tercepat untuk menyerap informasi dan algoritma keilmuan. Oleh karenanya tradisi literasi ini layaknya ditumbuhkan dan dilestarikan.
Program diskusi atau oleh Kader El Himmah dikenal sebagai Mutawatir (musyawarah tambah wawasan berpikir) menjadi salah satu program di bawah kendali kader bagian intelektual. Pembidangan yang fokus di pengembangan kemampuan dan kecakapan serta kemapanan akademik keislaman menjadi tugas utama. Pelbagai tema dipilih dan diskusikan di berbagai pojok kampus. Tema diskusi seputar wacana keislaman meliputi Studi Al Quran, Hadis, dan Turats. Penulis pribadi melihat fenomena ini sebagai sesuatu yang mati suri. Menurut penulis tradisi diskusi ini beberapa tahun terakhir memang agak kurang diminati, jelas ini melanggar syahwat akademik. Bila syahwat berakademis melalui diskusi sudah mati maka matinya kepakaran sebagaimana menurut Tom Nichols akan terwujud.
Diskusi rutin dilakukan di pojok kampus dengan memanfaatkan beberapa fasilitas kampus seperti di serambi masjid atau di belakang gedung misalnya. Diskusi juga didukung dengan beberapa fasilitas milik komunitas. Namun sebagaimana komunitas muda dan baru, fasilitas yang dimiliki juga belum begitu memadai layaknya beberapa komunitas lama ada dan terkonsep secara terstruktur sistemnya. Hal demikian tak menyurutkan pengurus, kader, serta simpatisan komunitas yang tetap melakukan diskusi dengan santai, tertib, dan khidmat.
Berbekal tekat kuat dan waktu yang tepat beberapa diskusi sudah pernah dilakukan misalnya diskusi di Bulan Januari dengan tema Studi Literatur Tentang ‘Ilm Al Tafsir Karya Afifuddin Dimyati dan Objektivitas Eksplanasi Argumen Tafsir Sains dengan pemateri Wahyu Aji Kembara, dan Bulan Februari dengan tema Aktualisasi Nilai Rekonsiliasi Nasional Perspektif Kitab Al Tibyan Karya KH. Hasyim Asy’ari yang diisi oleh penulis sendiri. Info terbaru dari pengurus akan diadakan program kajian rutin setiap hari menjelang asar. Pemateri pilihan berasal dari Fasilitator dan Kader El Himmah. Walaupun begitu partisipannya bersifat umum dan inklusif, artinya semua khalayak bisa mengikuti terlepas di dalam maupun di luar anggota aktif kader.