Peristiwa

Pendampingan Psikologi dan Ekonomi Kreatif di Warga Binaan Lapas Tulungagung

  • April 27, 2025
  • 2 min read
  • 48 Views
Pendampingan Psikologi dan Ekonomi Kreatif di Warga Binaan Lapas Tulungagung

Kaafah.id, Tulungagung – Kegiatan pendampingan warga binaan Lapas Kelas IIB Tulungagung pada Jumat (25/4) memasuki babak penting. Tak hanya berlatih keterampilan kreatif, hari ketiga ini difokuskan pada upaya membangun kembali identitas diri dan kemandirian warga binaan melalui asesmen psikologi klinis serta pemberdayaan ekonomi berbasis keterampilan tangan.

Psikolog klinis Yeni Rofiqoh, M.Psi., yang terlibat dalam asesmen, menjelaskan bahwa pemetaan kondisi psikologis warga binaan menjadi landasan penting untuk merancang program pendampingan yang lebih berkelanjutan dan berbasis kebutuhan riil. “Asesmen ini penting sebagai dasar tindak lanjut, agar program mendatang lebih personal dan berbasis prinsip gender,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, aspek kemandirian ekonomi juga diperkuat melalui sesi pelatihan pembuatan bros hijab, dipandu oleh Nailul Muna dari MyAsta Craft Shop. Melalui praktek sederhana namun penuh makna, Nailul menekankan pentingnya memberdayakan perempuan agar mampu menjadi pilar ekonomi keluarga. “Kami ingin menumbuhkan semangat saling menguatkan di antara perempuan, terutama yang tengah berproses di Lapas,” tutur Nailul.

Antusiasme warga binaan terlihat nyata. Mereka mengikuti setiap sesi dengan semangat, membuktikan bahwa peluang untuk berubah dan berkembang tetap terbuka di balik tembok pembinaan. Kreasi bros hijab hasil karya mereka menjadi simbol kecil tentang harapan baru yang sedang dirajut.

Kasi Binadik Giatja Lapas Tulungagung, Rizal Arbi Fanani, menyatakan optimisme terhadap hasil pendampingan ini. Ia menilai kolaborasi lintas lembaga sangat efektif dalam mendorong perubahan positif pada diri warga binaan. “Program ini langka dan istimewa. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk membekali warga binaan dengan bekal produktif setelah kembali ke masyarakat,” ungkap Rizal.

Rizal juga mengapresiasi kontribusi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang selama ini konsisten berkolaborasi dalam berbagai program, terutama dalam sektor pembinaan keagamaan dan kini merambah aspek kepribadian dan kemandirian ekonomi.

Pendampingan selama tiga hari ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak: UIN SATU Tulungagung, Universitas Kristen Maranatha Bandung, NGO Kediri Bersama Rakyat (KIBAR), Turi Foundation Blitar, UMKM MyAsta Craft Shop, dan didukung penuh oleh Lapas Kelas IIB Tulungagung.

Di tengah suasana pembinaan, secercah harapan mulai tumbuh. Warga binaan perempuan tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga motivasi baru untuk menjalani hidup yang lebih bermakna kelak setelah bebas. (dev/mrc)

About Author

Redaktur