Mahasiswa Prodi MD UIN SATU Menggelar Ngaos Sareng Gus Saladin
Kaffah.id – Sekitar pukul 19.00 WIB terlihat di pintu gerbang, masyarakat dan pemuda-pemudi berduyun-duyun masuk menuju halaman masjid Baitul Mukmin Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung untuk mengikuti acara Ngaos Bareng dan Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah UIN SATU angkatan 2021 pada Jum’at (24/05/2024). Acara tersebut turut mengundang Gus Salsaladin dari Trenggalek untuk memberikan mauidhoh hasanah.
Dalam sambutannya, Dr. Mutrofin, M.Fil.I selaku koordinator program studi (koorprodi) Manajemen Dakwah (MD) menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi salah satu mata kuliah Event Organizer yang diampu oleh Bapak Didin Wahyudin.
“Jadi ini sebagai salah satu tugas akhir (UAS -red). Tugas akhirnya itu bukan mengerjakan tugas di kertas, tapi mengadakan acara yang disitu ada kolaborasi dengan masyarakat. Dan, ini salah satu program unggulan yang ada di prodi manajemen dakwah” jelasnya.
Kegiatan semacam ini menurutnya, bukan pertama kali dilakukan. Akan tetapi sekitar satu atau dua tahun yang lalu juga pernah mengadakan acara serupa dengan mengundang Gus Iqdam di kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
“Alhamdulillah sukses, pada waktu itu ketika mengundang Gus Iqdam tempatnya di gedung perpustakaan. Hari ini Alhamdulillah bisa dihadiri oleh Gus Salsaladin.” terangnya.
Masih menurut Dr. Mutrofin, M.Fil.I, kolaborasi antara prodi MD dan masyarakat akan terus dilakukan dan diistiqomahkan. Hal ini dikarenakan, kalau mahasiswa tidak dilatih untuk bermasyarakat, maka ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan tidak bisa langsung diterapkan di masyarakat.
“mudah-mudahan acara (seperti) ini tidak berhenti sampai disini, bisa istiqomah di tempat-tempat yang lain” harapnya.
Pada sambutan lainnya, Bapak Saiful Anam selaku Kepala Desa Kendalbulur mengapresiasi kegiatan Ngaos Bareng dan Halal Bi Halal yang diinisiasi oleh prodi MD dan Takmir Masjid Baitul Mukmin ini. Karena menurutnya, kegiatan ini masuk ke dalam salah satu tugas pemerintah desa yakni bidang pembinaan. Pembinaan ditujukan bukan hanya untuk orang tua saja, melainkan mulai dari anak-anak. Salah satu cara yakni melalui dakwah
“Kami pemerintah desa sangat mendukung sekali, bahwa mahasiswa peduli dengan kegiatan syiar dan dakwah, berbaur dengan masyarakat khususnya di desa Kendalbulur ini” tuturnya.
Selain itu, Bapak Saiful Anam mengingatkan kepada mahasiswa tentang tanggung jawab setelah menyandang gelar sarjana, yakni kembali berbaur dengan masyarakat. Karena di perguruan tinggi mempunyai tridharma yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian. Pada beberapa kesempatan pertemuan dengan mahasiswa Bapak Anam sering berpesan bahwa ketika sudah lulus dan kembali ke desa jangan seperti makhluk asing yang tidak bisa bergaul dengan masyarakat.
“jangan seperti Alien, Alien itu pintar tapi ketika turun di bumi mereka tidak bisa beradaptasi dengan (makhluk) di bumi ini. Jangan sampai mahasiswa yang masuk di prodi Manajemen Dakwah ketika kembali ke masyarakat (seperti) mahasiswa yang tidak pernah bersosial. Tidak peduli dengan persoalan di desa” tuturnya.
Masih menurutnya, semakin banyak sarjana yang ada di desa, maka pemerintah desa akan semakin mudah untuk melakukan pemberdayaan atau pembinaan masyarakat yang ada di desa. Karena diisi oleh sumber daya manusia yang mumpuni.
“itu besar harapan kita dari pemerintah desa. saya mengapresiasi bukan hanya seratus persen, tetapi seribu persen kegiatan pada malam hari ini dari (prodi) Manajemen Dakwah dalam rangka ngaos bareng dan halal bi halal” pesannya.
Tidak hanya itu, sambutan pengurus takmir masjid yang diwakili oleh Bapak Ikhwan Nur Salim berharap kegiatan ini membawa keberkahan, kebermanfaatan di dunia hingga akhirat. Para pemuda-pemudi diharapkan juga mempunyai prinsip hidup yang kuat untuk memegangi ajaran ahlussunnah wal jama’ah.
“jangan sampai kena paham lainnya. Jadi NU kuat karena kita bergandeng bersama sekaligus mengadakan pembinaan di masyarakat secara luas untuk penguatan akidah. Akhirnya nanti desa Kendalbulur ini bisa menjadi Baldatun Thoyibun wa Rabbun Ghofur” tuturnya. (mrc).