MERAPI (Meraih Ramadhan Penuh Arti) salah satu program Dema FTIK UIN SATU Tulungagung yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2024. Dilaksanakan di aula gedung KH. Arief Mustaqiem lantai enam, acara ini dihadiri dua pemateri yang merupakan sepasang kekasih dan masyhur di kalangan santri Gen Z yakni Gus Rifqil dan Ning Imaz. dilatar belakangi adanya asumsi pengurus Dema FTIK untuk mengajak teman teman Mahasiswa khususnya di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Tarbiyah acara ini berhasil berjalan khidmah dengan dipandu Hafidz sebagai moderator acara. Acara ini setidaknya berhasil menarik minat 250 Mahasiswa terbukti ruangan dibanjiri oleh Mahasiswa dan pejabat di lingkungan UIN SATU Tulungagung meliputi beberapa dosen, Koordinator Program Studi, Dekan dan Jajaran Wakil Dekan.
Yosi Ami Ardhita selaku Ketua Panitia menuturkan sebetulnya acara ini bukan hanya dalam bentuk Talk Show saja namun terdapat dua agenda lain yakni bakti sosial di Panti Asuhan Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung dan pembagian takjil gratis di depan kampus. Hal ini menurutnya akan menjadi edukasi penting yang bisa dicontoh dan diikuti Mahasiswa lain sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian sosial terhadap sesama muslim. Bukan hanya itu, harapan besar keluarga Dema FTIK dengan terealisasinya acara ini Mahasiswa dapat terus berkembang dan peka terhadap lingkungan serta kebutuhan mendasar baik moral, finansial, maupun sosial kemasyarakatan sehingga Mahasiswa dapat menjadi panutan di lingkungan masyarakat luar.
Menyongsong tema “Kita Punya Cinta tapi Tuhan Punya Aturan” acara ini sukses di bawah kendali Gus Rifqil sebagai pemateri. Agus Rifqil Muslim Suyuthi Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hikmah Kendal Jawa Tengah atau akrab disapa Gus Rifqil merupakan suami dari Ning Imaz yang tak lain merupakan pemateri kedua. Ning Imaz, sapaan akrab Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo ini menjadi idola kaum hawa karena kecerdasan, edukasi, dan pengetahuannya dalam urusan rumah tangga dan cinta kasih sayang. Terbukti sepasang kekasih ini sering diundang sebagai pemateri di beberapa acara baik diskusi talkshow maupun dialog interaktif karena keilmuan dan pengetahuannya dalam membina rumah tangga sakinah. Lain dari pada itu, praktik menurutnya lebih penting dan hal ini sudah menjadi komitmen beliau berdua, hal ini tersorot di kutipan ucapan beliau “Cinta itu tidak bisa diungkapkan dengan kalimat karena cinta itu hanya bisa dirasa bagi penciptanya”.
Gus Rifqil dan Ning Imaz dengan dipandu Hafidz dapat memberikan materi dengan berbasis pada komunikasi interaktif dengan peserta. Terlihat peserta aktif bertanya dan sesekali menanggapi bahkan menyangkal ketika terdapat pandangan perspektif yang kurang tepat. Hal ini diamini dan dianggap wajar bagi kedua pemateri, karena diskursus dan dialektika di lingkungan perguruan tinggi akan sangat tampak dan kental ketika terjadi diskusi dan debat ringan. Hingga akhirnya acara ini harus berakhir di pukul 16.30, acara ditutup dengan bacaan alhamdulillah dan harapan pemateri dengan berlangsungnya acara ini semoga Mahasiswa UIN SATU semakin minat untuk memahami dan memperdalam edukasi tentang rumah tangga dan hakikat cinta yang diridhai Allah Swt.