Peristiwa

Pesan Rektor UIN SATU untuk Mahasiswa Baru: Jaga Nalar Sehat, Hindari Provokasi

  • August 31, 2025
  • 2 min read
  • 25 Views
Pesan Rektor UIN SATU untuk Mahasiswa Baru: Jaga Nalar Sehat, Hindari Provokasi

Tulungagung – Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, memberikan pesan penting kepada ribuan mahasiswa baru dalam upacara penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025. Ia mengingatkan generasi muda kampus untuk menjaga nalar sehat dan tidak mudah terprovokasi di tengah dinamika sosial politik yang tengah berkembang.

Pesan tersebut disampaikan setelah menyinggung peristiwa wafatnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang meninggal dunia saat aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/08/2025). “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita berduka atas wafatnya saudara kita, Affan Kurniawan. Semoga amal ibadahnya diterima Allah dan keluarga diberi ketabahan,” ucap Prof. Aziz.

Lebih dari sekadar ungkapan belasungkawa, Prof. Aziz menekankan bahwa peristiwa ini harus menjadi bahan refleksi bagi mahasiswa baru UIN SATU. Ia mengingatkan agar mahasiswa mengedepankan cara-cara yang damai, rasional, dan dialogis ketika menyampaikan aspirasi. “Mahasiswa adalah agen perubahan. Namun, perubahan itu harus lahir dari pikiran jernih, bukan dari tindakan provokatif yang justru melahirkan korban,” tegasnya.

Menurutnya, aksi demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin undang-undang. Tetapi hak tersebut, sambungnya, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan tidak boleh mencederai nilai kemanusiaan. “Unjuk rasa jangan sampai berakhir dengan kekerasan. Kita semua harus belajar menjaga ketertiban bersama agar ruang demokrasi tetap sehat,” ujarnya.

Rektor asal Blitar itu juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga iklim akademik yang kondusif. Ia menilai suasana damai akan membantu mahasiswa fokus mengembangkan diri, baik dalam bidang akademik maupun organisasi. “Dengan kondisi yang tenang, kalian bisa belajar lebih maksimal, mengembangkan bakat, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial. Semua itu akan menjadi bekal penting untuk membangun bangsa,” tambahnya.

Di hadapan ribuan mahasiswa baru, Prof. Aziz pun mengajak untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan. Doa bersama ini bukan hanya bentuk solidaritas, melainkan juga latihan kepekaan sosial mahasiswa terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. “Kalian harus tumbuh dengan rasa empati. Jangan hanya pandai secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral,” pesan Rektor.

Ia menutup sambutannya dengan penegasan bahwa kedamaian adalah modal utama bagi kemajuan bangsa. “Dalam suasana damai, kita bisa berpikir jernih dan mengarahkan energi pada tujuan besar. Itulah yang kita butuhkan saat ini,” pungkasnya.

About Author

Redaktur