Blog Tokoh Islam

K.H. Hasyim Asy’ari dalam Ranah Keilmuan dan Karyanya

  • August 7, 2024
  • 4 min read
  • 51 Views
K.H. Hasyim Asy’ari dalam Ranah Keilmuan dan Karyanya

Muhammad Hasyim Asy’ari ibn ‘Abd al-Wahid ibn ‘Abd al-Halim yang lebih dikenal dengan sebutan KH. Hasyim Asy’ari merupakan Ulama dan pengarang kitab yang dilahirkan di Jombang Jawa Timur. K.H. Hasyim Asy’ari mempelajari berbagai disiplin ilmu di Makkah mulai ilmu fikih Mazhab Syafi’iyah. Bukan hanyay itu beliau juga takhasus berbagai ilmu terkhusus ilmu hadis spesifik lagi literatur Kitab Ṣaḥīḥ Al Bukhārī dan Sahih Muslim. Gelar “Ḥaḍratus Syaikh” yang diperolehnya di Makkah menjadi bukti akan kuat dan kepakaran beliau di bidang hadis dan ilmu hadis. Ḥaḍratus Syaikh adalah gelar yang diberikan kepada orang yang menghafal Kutub al-Sittah meliputi Ṣaḥiḥ Al Bukhārī, Ṣaḥiḥ Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Turmużi, Sunan Al Nasa’i, dan Sunan Ibnu Mājah.

Menyorot kegemaran beliau mengarang kitab, sebenarnya itu adalah salah satu tradisi yang diimplementasikan olehnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa ulama terdahulu telah mewariskan ilmu dan amal tak terkecuali seperti ulama K.H. Hasyim. Beliau merupakan sosok ulama yang mampu mewariskan keduanya yakni ilmu dan amal. Ilmu yang diwariskan berupa kitab dan literatur yang lahir dari tangannya, sedangkan amal adalah wujud pengabdian beliau terhadap agama, bangsa, dan negara. Beliau sosok produktif sehingga melahirkan karya-karya yang ditulis berbahasa Arab. Kitab yang ditulis meliputi berbagai disiplin ilmu seperti hadis, fikih dan tasawuf yang hingga hari ini terus dipelajari di berbagai instansi pendidikan.

Adapun karya-karya K.H. Hasyim Asy’ari antara lain: Kitab Adāb al- ‘Ālim wa al-Muta’allim fī mā  Yaḥtaj  Ilaihi  al-Muta‘allim  fī  Ahwā’ Ta‘allum  wa  mā  Yatawāqaf  ‘Alaih  al-Mu‘allimin  fī  Maqāmat  Ta‘līmih.  Kitab ini berisi kaisah dan bentuk akhlak guru dan murid dalam proses mentransfer dan menerima ilmu. Kitab Al-Tanbīhāt al-Wājibāt liman Yaṣna‘ al-Mawlid  bi  al-Munkarāt yakni kitab tentang  nasihat  penting  bagi  orang  yang  merayakan  kelahiran  Nabi Muhammad dengan praktik keagamaan. bukan hanyay itu beberapa praktik lainnya yang agak melenceng beliau luruskan pula dalam kitab ini. Kitab Al-Tibyān fi Nahyi ‘an Muqātha‘at Al-Arhām wa Al-‘Aqarib Wa Al-Ikhwan kitab yang berisi tentang pentingnya bersilaturahmi dan larangan memutuskannya meliputi wilayah sosial politik dan sebagainya. Selain karya-karya tersebut, terdapat banyak karya lain yang belum diterbitkan.

Pembelajaran hadis dan ulumul hadis di Indonesia kurang berkembang dibandingkan pembelajaran tafsir. Padahal hadis juga sering digunakan sebagai pendukung atau referensi amalan dalam fikih atau tasawuf, khususnya dalam ibadah ritual. melihat fakta ini beberapa ulama lokal nusantara bermunculan. beberapa gebrakan dan pergerakan mulai dilakukan, dan salah satu ulama tersebut adalah K.H. Hasyim Asy’ari. Memasuki abad XX salah seorang ulama hadis yang menonjol pada abad ini adalah K.H. Hasyim Asy’ari. Sepeninggal K.H. Hasyim Asy’ari muncul ulama dalam bidang hadis yakni K.H. Idris (menantu K.H. Hasyim) dan K.H. Syansuri keduanya merupakan santri didikan langsung beliau terutama dalam kajian hadis serta mendapat sanad langsung dari Kitab Shahih Bukhari kemudian diijazahkan kembali kepada para santri. Hingga saat ini tradisi pengajian kitab Shahih Al Bukhari dan Sahih Muslim rutin digelar pada bulan Ramadhan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Peran K.H. Hasyim Asy’ari dalam perkembangan kajian hadis di Indonesia sangat signifikan. Salah satu karyanya dalam bidang hadis, “Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah,” membuat kajian hadis lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat Indonesia. Kepakarannya dalam bidang hadis melahirkan generasi ulama hadis terbaik di Nusantara, dan beliau tercatat sebagai ulama hadis pertama di Nusantara yang memperkenalkan mata pelajaran hadis di kalangan Pondok Pesantren. Pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari yang moderat, pragmatis, dan kontekstual dalam memahami hadis menjadikannya mudah diterima masyarakat, terutama dalam memahami konsep sunnah dan bidah. Salah satu pemikirannya dalam bidang hadis juga tercermin dalam karyanya yang berjudul “Arba’ina Hadisan fi Mabadi Nahdatul ‘Ulama.”

About Author

Andini Eka Silvia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *